Indonesia Art News Agency


Kineforum : Bioskop ala DKJ
Mei 13, 2007, 7:37 am
Filed under: movie

Teks : Frino Bariarcianur

Ruang buat menonton yang asyik tidak hanya bioskop yang berada di mall. Di Jakarta ada bioskop sederhana dengan nama Kineforum yang dikelola oleh Dewan kesenian Jakarta. Didirikan pada tahun 2005. Serunya lagi bioskop ala DKJ ini tidak difungsikan sebagai alat mencari keuntungan. Inilah salah satu ruang alternatif yang menawarkan program bagi pecinta film.  Menurut Lisabona Rahman, pengelola kineforum DKJ, ruang alternatif buat menonton ini merupakan suatu tanggapan terhadap ketiadaan bioskop non komersial di Jakarta. Ruang ini juga bisa dibilang suatu usaha dari DKJ untuk melakukan pertukaran antar budaya melalui karya audio-visual. Dengan harapan menjadi ruang eksibisi dan dialog bagi para pembuat film dan penonton Jakarta, terutama untuk karya-karya non-arus utama.  Dengan demikian,”Dewan Kesenian Jakarta membuka peluang bagi siapa pun untuk mempresentasikan karya audio-visual di Kineforum,” ujar Lisabona Rahman. 

Bioskop ala DKJ ini sejak berdiri telah menampung kurang lebih 5.000 penonton dengan berbagai program pemutaran dan diskusi mengenai film. Pada bulan Mei 2007 ini Kineforum membuat program dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional dan perubahan politik Indonesia pada Mei 1998. Program ini terselenggara atas kerjasama Kineforum dengan Rexinema, Kampung Halaman, Forum Filmmaker Pelajar Bandung, In-Docs, Jakarta Media Syndication, Goethe-Institut Jakarta, Sinematek Indonesia dan The Japan Foundation Jakarta. 

Adapun film-film yang diputar pada program Mei 2007 diantaranya : Student Movement (2002) berdurasi 43 menit dengan sutradara Tino Saroenggalo. Film dokumenter ini merupakan rekaman tentang gerakan mahasiswa pada masa perubahan politik menuju pergantian rezim pemerintahan Indonesia pada tahun 1998. Film ini pula mengajukan pendapat yang menarik tentang mengapa aksi mahasiswa kadang-kadang disertai tindak kekerasan.

Berikutnya yang tak kalah menarik film berjudul Nyanyian Negeri Sejuta Matahari (2006) berdurai 63 menit dengan sutradara Edwin. Film ini juga bergenre dokumenter yang menceritakan tentang anak-anak di kamp pengungsian di Banda Aceh dan Meulaboh. Film ini diilhami setelah menonton “Untuk Renaa” karya Riri Reza. Suatu film dokumenter yang apik menangkap kehidupan di Aceh setelah peristiwa tsunami akhir tahun 2004.  Berikutnya Kineforum juga menyuguhkan “Videogramme einer Revolution” (1992) di Rumania. Film ini menyuguhkan pengadilan sosok Ceausescu. Film berdurai 120 menit ini mengungkap mengungkap hubungan antara kamera dan sejarah dalam versi “fiksionalisasi” dari suatu revolusi fiktif.  Tiga film ini diputar sejak hari Selasa 8 Mei 2007 sampai pada hari Senin 14 Mei 2007 yang terbagi dalam tiga pemutaran film setiap harinya, yakni pukul 14.15 WIB, 17.30 WIB dan pemutaran terakhir pada pukul 19.30 WIB. Selain tiga film diatas, Kineforum juga mempresentasikan film karya sutradara Ami Prijono dan Kenji Mizoguchi dalam program “Body of Work”. 

Nah, bagi Anda yang berminat untuk terlibat dalam program-program di Kineforum dapat menghubungi Kineforum Studio 1 Studio 21 TIM, Jl Cikini Raya 73, Jakarta Pusat 10330. Tel. 021-3162780, email: kineforumdkj@ yahoo.co. juga dapat mengunjugi http://www.dkj.or.id. Ya, Jakarta memang harus memperbanyak ruang-ruang alternatif non komersil.[]


2 Komentar so far
Tinggalkan komentar

I’m not certain the place you are getting your info, however great topic.
I must spend a while finding out much more or working out more.
Thank you for great info I was looking for this info for
my mission.

Komentar oleh chrome motorcycle rims

It’s an awesome post designed for all the internet visitors; they will obtain benefit
from it I am sure.

Komentar oleh klik. baca




Tinggalkan komentar