Teks : Frino Bariarcianur
Sekolah Tinggi Seni Indonesia [STSI], Yayasan Teater Payung Hitam dan The Royal Netherlands Embassy menggelar Festival Air Internasional 2008 di STSI, jalan Buah Batu No.212 Bandung. Festival ini menyuguhkan berbagai pertunjukkan dan pameran seni yang mempersoalkan air. Baca lebih lanjut
Teks : Frino Bariarcianur
Pasar tradisional merupakan institusi sosial yang memiliki peran strategis di dalam proses pembangunan dalam berbangsa dan bernegara. Sayangnya pasar-pasar tradisional yang juga merupakan pusat kebudayaan kian tergerus keberadaannya di era globalisasi ini. Dan pada perayaan 100 Tahun Kebangkitan Nasional ini, apakah Pasar Tradisional juga tetap menjadi pilihan –untuk berbelanja—kita di masa mendatang? Baca lebih lanjut
Filed under: Uncategorized, visual arts | Tag: jeihan sukmantoro, sabang merauke, taman ismail marzuki
Teks : Frino Bariarcianur
Dalam rangka memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, sejumlah seniman memamerkan karya dalam tema “Sabang Merauke”. Pameran ini berlangsung mulai 22-30 Mei 2008 di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, jalan Cikini Raya 73 Jakarta. Baca lebih lanjut
Teks : Frino Bariarcianur
Seorang perempuan biasanya sangat akrab dengan daging tapi bagi Loranita Theo daging punya cerita yang lain. Ia trauma dengan daging. Baca lebih lanjut
Teks/foto : Frino Bariarcianur
Para perupa yang berpameran di Lobby Rektorat Universitas Katolik Parahyangan [Unpar] mengungkap mimpi mereka tentang konsep ke-Indonesia-an. Baca lebih lanjut
Priston dan kawan-kawan melakukan performance art di tengah-tengah aksi demo buruh dan tani, Kamis, 1 Mei 2008, di sepanjang jalan Supratman Bandung. Priston dan kawan-kawan menyoroti situasi sosial Indonesia saat ini. Mulai dari sistem kepemerintahan yang bobrok, buruh kontrak sampai kepemimpinan SBY-JK yang tidak memihak rakyat. Mereka menyuguhkan performance art ini dengan bergaya seperti sebuah pasukan elite. [Frino Bariarcianur/beritaseni]
Teks : Frino Bariarcianur
Seorang suami tengah mencari harapan di depan dokter. Tetapi sesampai di depan dokter semuanya pupus. Keputusan dokter sudah tegas bahwa isterinya tak bisa diperiksa. Alasannya karena mereka tak bisa membayar biaya pemeriksaan. Dan lagi sebagai buruh kontrak ia tak punya tunjangan kesehatan. Kisah ini saya ambil ketika menyaksikan teater dalam aksi demonstrasi memperingati Hari Buruh Sedunia, Kamis, 1 Mei 2008 di depan Gedung Sate, Bandung. Baca lebih lanjut
Oleh Butet Kartaredjasa*
Semenjak mementaskan monolog “MATINYA TOEKANG KRITIK” pada Agustus 2006, saya berjanji tidak bersedia lagi berpentas di Gedung Kesenian Jakarta [GKJ] selama gedung itu masih dipimpin Marusya. Baik pementasan dalam wacana kultural, komersial atau pun sosial. Dan semenjak itu sudah puluhan tawaran dari sejumlah panitia saya tolak karena venue yang digunakan adalah GKJ. Baca lebih lanjut
Teks : Frino Bariarcianur
Film Ayat-ayat Cinta hasil garapan sutradara Hanung Bramantyo meraih penghargaan sebagai Film Terpuji versi Festival Film Bandung 2008. Sutradara yang mampu membuat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terharu ini juga meraih penghargaan sebagai Sutradara Terpuji. Baca lebih lanjut
Mongkol Plienbangchang, seniman asal Thailand mempresentasikan karya performance art di Studio Rosid, Jl. Cigadung Raya Tengah no 42/2, Babakan Jami, Bandung. Dalam karyanya Mongkol sering membicarakan masalah sosial-politik yang terjadi di Thailand maupun internasional. Ia juga salah seorang anggota komite Asiatopia—sebuah festival performance art tahunan paling reguler di Asia Tenggara. [Frino Bariarcianur/beritaseni]